Lombok Timur, Suara Selaparang – Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Timur (Lotim) menerima vaksinasi COVID-19 perdana. Vaksinasi tersebut dilaksanakan diPendopo Bupati Lombok timur, yang juga sebagai Posko Satuan Tugas (Satgas) penanggulanan COVID-19 di Kabupaten Lombok timur. Dalam pelaksanaan vaksinasi tersebut juga melibatkan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Formompinda) diantaranya, Ketua DPRD Lotim, Kepala dinas kesehatan, Waka Polres, Dandim, Kajari, Kalak BPBD, Dirut RSUD Soedjono, Ketua IDI, Tokoh Agama, dan Stafsua Bidang kesehatan.
Menjadi orang pertama diLombok timur yang disuntik vaksin, Sekeretaris Daerah (Sekda) M. Juaini Taofik atau yang akrab disapa Kak Ofik mengaku deg-degan ketika dilakukaknnya tensi. Ketika ditanya wartawan terkait seperti apa rasanya ketika disuntik Vaksin, dirinya bercerita mengaku sering melakukan suntik vitamin. Tidak kurang satu kali sebulan melakukan suntik vitamain, dirinya mengaku suntikan vitamin lebih jauh sakit daripada suntikan vaksin yang diberikan kepadanya hari ini, Senin 1 Februari 2021.
“Ketika melakukan screning medis, saya sempat nervous (gugup), sebabnya tensi saya 146 Namun setelah dilakukan kembali barulah didapati 126 dan diperkenankan untuk ke meja-3 untuk diSuntikan Vaksin. Sementara untuk rasanya, suntikan vitamin lebih sakit daripada suntikan Vaksin ini”, paparnya.
Dirinya juga meyakinkan masyarakat, bahwa vaksinasi yang mulai dilaksanakan hari ini di Lombok timur. Dipastikan aman dan tidak ada proses pemaslan yang dipaksa.
“Masyarakat tidak usah hawatir, karena sebelum dilakukan vaksinasi ini, semua akan sesuai prosedur dan sebeleumnya dilakukan pengecekan (screning), karena ketika ditemukan adanya penyakit tidak akan bisa dilakukan Vaksinasi. Karena ukurannya tergantung kesiapan badan kita secara medis”, ucapnya.
Sementara itu terkait adanya kasus positif COVID-19 terhadap orang yang telah menerima vaksinasi. Sekretaris Daerah (Sekda) menganalogikan, ketika sudah mendapatkan vaksin dirinya merasa lebih sempurna hidup, menghadapi dunia ditengah pandemi COVID-19.
