Lombok timur, Suaraselaparang– Kampung Inggris, sebuah akselerasi baru dalam mengembangkan kemampuan berbahasa Inggris telah lahir di Lombok Timur. Ini terwujud atas prakarsa dan sinergi Pemkab Lotim dengan masyarakat Tete Batu Selatan, kecamatan Sikur.
Dirintis sejak tahun 2019 lalu, setelah melaluikomunikasi intens, para pihak akhirnya bersepakat untuk membangun kampung Inggris. Mengalami proses cukup panjang dengan berbagai kendala dan rintangan, terutama merebaknya virus Covid-19.
Senin (8/3) program kampung Inggris di-launching Bupati M. Sukiman Azmy. Acara berlangsung di Green Orry Language Center, Kampung Inggris TBS. Acara tersebut dihadiri Sekda, lembaga kursus dari Pare Jawa Timur, para Pejabat, 80 orang peserta siswa SMP dan 1 orang peserta umum serta tokoh masyarakat setempat.
Launching ditandai penandatanganan prasasti oleh para pihak yang bekerjasama, dilanjutkan dengan penyematan tanda peserta secara simbolik kepada dua orang peserta. Untuk tahap pertama, sebanyak 80 orang siswa yang dikirim oleh sekolah masing-masingakan menjalani masa kursus selama satu bulan, secara bergantian sesuai kapasitas pelaksana kursus.
Bupati dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada berbagai OPD terkait yang secara terpadu gigih berjuang mewujudkan program tersebut.
Selanjutnya Ia berharap agar 80 orang siswa yang menjadi peserta awal memanfaatkan kesempatan berlatih bahasa Inggris dengan sungguh-sungguh agar setelah selesai dan kembali ke sekolah mampu menjadi pionir dan memiliki kemampuan berbahasa Inggris yang lebih baik dari siswa yang lain, sehingga menarik minat siswa yang lain untuk mengikuti kursus di kampung Inggris. Menurut Bupati, keberhasilan dan kelanjutan lembaga tersebut sangat ditentukan oleh hasil dicapai 80 peserta awal tersebut.
Karena itu Ia menitip para siswa peserta kepada para tutor untuk diberikan pembimbingan yang terbaik agar mampu menjadi teladan dalam berbahasa Inggris yang baik di lingkungan masing-masing, serta berguna bagi pengembangan pribadi siswa, baik dalam melanjutkan pendidikan maupun meraih berbagai kesempatan beasiswa. Ia mengingatkan, salah satu program beasiswa ke lua negeri oleh Pemprop NTB, salah satu syarat utamanya menguasai bahasa asing termasuk bahasa Inggris.
Bupati berharap, lembaga penyelenggara kursus terus berkembang dan tidak hanya ada di satu lokasi, tetapi keberadaan lokasi praktek berbahasa Inggris dapat ditemukan di berbagai sudut desa, sehingga semakin banyak anak-anak yang bisa tertampung belajar.
Kemajuan dan perkembangan kursus bahasa Inggris diTBS diharapkan memberikan multiplier efek terutama menghidupkan aktivitas ekonomi dengan berbagai usaha masyarakat sekitar.
Diharapkan Green Orry menjadi pelopor yang menginspirasi pihak-pihak lain, dan memunculkan persaingan sehat antar lembaga dalam memberikan pelayanan terbaik. Dengan demikian setiap lulusannya akan menjadi penutur ulung dalam bahasa Inggris.
Sementara Direktur lembaga kursus Bahasa Inggris dari Pare yang akrab disapa Mas Pian, mengawali sambutannya dengan logat Inggris. Ia menuturkan gagasan pembentukan Green Orry Language Center TBS di Desa Tete Batu Selatan dimulai sejak Pemkab Lotim dan pihak Green Orry mengunjungi lokasi lembaganya di Pare, Jawa Timur awal tahun 2020 lalu.
Ia bersedia ikut membangun lembaga tersebut ketika mengetahui Pemkab Lombok Timur memberikan respon positif atas rencana itu. Ia percayaperkembangan lembaga kursus yang pesat akan berdampak secara ekonomi bagi masyarakat, seperti halnya di Pare.
Pian, menyatakan optimis dengan masa depanKampung Inggris Tete Batu Selatan. Optimisme tersebut datang dari posisi TBS sebagai desa wisata dan dukungan Pemda. Menurutnya ini bisa menjadi salah satu alternatif bagi orang tua untuk memberikan pendidikan terbaik bagi anak-anak.