Lombok timur, Suara selaparang – Forum Jurnalis Lombok Timur (FJLT) Kembali menggelar Workshop Fotografi Jurnalistik Parawisata Tahap II atau zona tengah Lotim, yang bekerjasama dengan Sekolah Tinggi Parawisata (STP) Mataram dan Komunitas Fotografi Indonesia (KFI) Lombok Timur, di SMKN 2 Selong pada Selasa, (20/3/21).
Hadir pada cara tersebut, Ketua Sekolah Tinggi Parawisata (STP) Mataram, Kepala Cabang Dinas Pendidikan (KCD Dikbud) Lotim, Kepala SMKN 2 Selong.
ketua Forum Jurnalis Lombok Timur (FJLT) Rusliadi dalam sambutannya menyampaikan Terimakasih kepada tuan rumah dalam hal ini Kepala sekolah atas dukungan yang telah diberikan kepada panitia.
“Cita-cita kami di FJLT ada regenerasi jurnalis di Lotim ini, sehingga adik-adik ini nantinya bisa menjadi jurnalis kedepannya yang bisa membangun Lotim,” Ucap wartawan Suara NTB itu.
Kata dia, Jurnalis bukan lah orang yang harus ditakuti dan jurnalis itu bukan orang yang menyampaikan fitnah, namun kerja jurnalis ada 11 pasal yang tidak boleh sama sekali di abaikan dalam menulis berita, sehingga berita yang di tulis betul-betul akurat.
“Pada Pasal pertama wartawan itu harus independen dan tidak boleh beriktikad buruk,” tegasnya.
Sementara itu Ketua STP Mataram, Halus Mandala menyampaikan, pihaknya merasa bangga sekali dengan diselenggarakan acara tersebut, sehingga diharapkan acara tersebut lebih sukses lagi kedepannya dengan kegitan sebelumnya.
“Jurnalis Lotim adalah satu-satunya jurnalis di NTB berpartisipasi dalam membangun Daerah terutama dibidang Parawisata dengan melibatkan siswa SMA/SMK dan menghsilkan karya,” ujarnya.
Disambungnya, dengan digelarnya acara tersebut jurnalis Lotim bisa mempromosikan wisata Lotim, sehingga membuat destinasi Lotim lebih dikenal oleh wisatawan baik lokal maupun manca negara.
“Kesempatan ini adalah kesempatan yang sangat baik yang jarang di lakukan, kegitan ini untuk melatih keterampilan adek-adek yang masih duduk di bangku SMA,” harapnya.
Sementara itu KCD Dikbud Lotim Mashun menyampaikan, sangat mendukung Kegiatan tersebut dan dinilai sangat penting bagi dunia pendidikan dan dunia Pariwisata.
“Saya harap kegiatan ini lebih Masip lagi dan diselenggarakan setiap tahun, tapi komunikasi kasinya ke pihak sekolah harus lebih awal, karena saat ini sekolah lagi sibuk mempersiapkan ujian, sehingga kegiatan ini bisa lebih maksimal lagi,” katanya.
Red – SS