LOMBOK TIMUR, Suara Selaparang– Belasan anggota Laskar NTB wilayah Lombok Timur hari ini, Rabu 9 Juni 2021 mendatangi Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Lendang Nangka, Kecamatan Masbagik, Lombok Timur. Kedatangan Laskar NTB tersebut dalam rangka mempertanyakan pelayanan Puskesmas Lendang Nangka yang selama ini dinilai buruk oleh masyarakat setempat.
Ketua Laskar NTB Wilayah Lotim Zainal Arifin mengatakan, ada beberapa hal yang menjadi sorotan masyarakat terkait dengan carut-marutnya pelayanan yang ada di Puskesmas Lendang Nangka. Contohnya banyak warga Lendang Nangka ketika sakit justru memilih untuk dirawat di Puskemas lain ketimbang di Puskesmas Lendang Nangka.
“Padahal ada Puskesmas di sini, tapi kok banyak yang memilih rawat inap di Puskesmas Kotaraja,” kata Arifin dihadapan jajaran petugas Puskesmas Lendang Nangka. (9/6/21)
Belum lagi terkait proses administrasi yang menurutnya berbelit-belit, sehingga merugikan pasien. Padahal jika pasien sudah dalam keadaan gawat, harus dilayani secara langsung tanpa melihat tertib administrasinya. Pengalaman yang yang buruk itu, ternyata sempat dialami olehnya beberapa waktu yang lalu.
Ketika merawat orang tuanya, justru Ia mendapatkan perilaku yang tidak elok dari salah seorang petugas Puskesmas. Petugas tersebut memintainya sejumlah uang ketika merujuk orang tuanya ke Rumah Sakit RSUD Raden Soedjono Selong.
“Kok sopir ambulance itu memintai saya uang 200 ribu, katanya untuk membeli bensin. Bahkan dia sempat marah-marah, walapun begitu tetap saya kasih,” ungkapnya.
Bahkan, kata Arifin, sopir ambulance itu sempat menantangnya, namun Ia tidak merespon tindakan oknum tersebut. Padahal, anggaran ambulance itu sudah tersedia di masing-masing Puskesmas. Walaupun pihak Puskesmas berdalih itu uang untuk administrasi, namun tetap saja menurutnya itu menyalahi aturan karena tidak ada landasan aturan di atasnya.
“Kalau secara administrasi memang iya, tapi ini dia minta di tengah jalan. Itu namanya pungli, bisa kena pidana, bahkan dia ngeras-ngeras di Rumah Sakit,” ucapnya sembari menegaskan seharusnya tidak boleh petugas Puskesmas dengan dalih habis bensin, kemudian minta uang ke pasien.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Bagian Tata Usaha Puskesmas Lendang Nangka Agus menjelaskan, terkait dengan uang 200 ribu tersebut memang merupakan aturan internal Puskesmas.
Agus membeberkan, uang itu sebagai jaminan ketika pasien tidak memenuhi berkas administrasi, namun nantinya uang tersebut dipastikan kembali ke pasien jika berkas administrasinya sudah dipenuhi.
“Kami pastikan uangnya kembali,” tegas Agus, sambil menerangkan kalau aturan jaminan berupa uang itu memang tidak ada regulasinya dari atas. Akan tetapi, itu merupakan hasil kesepakatan internal Puskesmas.
Di tempat yang sama, Penanggung Jawab OKP Puskesmas Lendang Nangka dr. Yuyun mengklaim, pihaknya tidak pernah menelantarkan pasien selama ini. Kalaupun ada pasien yang gawat darurat, maka kelengkapan administrasinya bisa diberikan kepada Puskesmas setelah penanganan pertama pasien.
Terkait dengan sopir ambulance yang meminta uang di pasien, itu memang tidak diperbolehkan, karena menyalahi aturan Puskesmas.
“Uang jaminan itu tidak boleh diambil sopir,” ketusnya.
Kepala Puskesmas Lendang Nangka pada saat itu tidak bisa hadir dengan alasan kurang sehat, dan sopir yang meminta uang 200 ribu kepada pasien itu juga tidak hadir ketika Laskar NTB Lombok Timur mendatangi Puskesmas Lendang Nangka.