19.6 C
Lombok
Senin, April 28, 2025

Buy now

Dari Panti Asuhan ke Istana Negara, Begini Cerita Zulkarnain

Nasional – “Kita Muda, Kita Bisa!” begitulah jargon yang selalu digaungkan oleh Lalu R. Zulkarnain yang pernah menjadi Asisten Staf Khusus (Stafsus) Presiden RI di Kementerian Sekretariatan Negera RI.

Tak lain dan tak bukan, tujuan pria yang karib disapa Ijonk itu menggelorakan slogan tersebut bertujuan supaya anak muda tidak hanya menjadi penikmat dan penonton saja. Namun lebih dari itu, anak muda harus tumbuh dan berkembang sesuai dengan keberagaman zaman.

“Partisipasi anak muda penting, untuk ikut serta di ruang politik praktis tidak boleh status quo, di tangan orang yang itu-itu saja. Karena rasa keingintahuan anak muda yang tinggi dan peka, maka mereka lebih memahami pembelajaran dari berbagi aspek peristiwa dan penderitaan yang dirasakan rakyat,” kata Ijonk, yang saat ini sebagai Calon Anggota DPR RI Dapil II Pulau Lombok. (18/11/23)

Semangat yang membara tersebut, bukan didapatkan melalui perjalanan yang intens. Namun Ijonk selama ini telah merasakan getir pahit dan manisnya hidup, merasakan bagaimana caranya bangkit dari keterpurukan karena Ia sendiri sewaktu kecil sudah dititipkan di panti asuhan karena Ayahnya telah tiada.

Politisi muda itu diketahui sewaktu duduk dibangku SD, harus hidup bersama dengan Kakeknya. Ia lahir di Karangasem Bali, pada tanggal 19 Februari 1984. Ayahnya merupakan warga Marong, Kecamatan Praya Timur, Kabupaten Lombok Tengah dan Ibundanya berasal dari Karangasem, Bali.

Badai kehidupan yang menimpanya, tak menyurutkan semangat api perjuangan yang terus-menerus ditonjolkan oleh Ijonk. Karena baginya, pahit dan kerasnya hidup justru akan menjadikan manusia itu lebih survive ke depannya.

Saat masih mengeyam pendidikan S1 di Institut Agama Islam Hamzanwadi Pancor Lombok Timur, Ia tercatat sebagai aktivis ulung dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Hal itu dibuktikan oleh dirinya yang sewaktu masih di organisasi PMII sebagai Ketua Cabang PMII Lombok Timur.

Bahkan, Ijonk bukan hanya berkualitas dari segi aktivis. Namun ketika masih kuliah, Ia juga menimba ilmu di Ma’had Darul Qur’an wal Hadist (MDQH) Pancor, yang setiap harinya bergelut dengan kitab kuning dan pembelajaran agama yang mendalam.

Lulus dari jenjang S1 pada tahun 2011, Ia kemudian memberanikan diri menyusuri Ibukota, Jakarta dan melanjutkan studinya melalui Beasiswa Unggulan Kemendikbud RI. Dan bersamaan dengan itu, Ia didapuk dalam jajaran kepengurusan PB PMII sebagai Ketua Biro Hubungan Internasional tahun 2011-2015 dan Ketua Bidang Kajian Energy dan Sumber Daya Mineral tahun 2015-2017.

Pada saat itulah, Ia terlibat aktif mengunjungi kondisi-kondisi daerah yang ada di Indonesia. Pasca dari PMII, Dia kemudian tercatat sebagai salah satu anggota Departemen Kaderisasi Gerakan Pemuda Ansor Pusat.

Berkat dari kegigihannya, pada tahun 2013 Ia menjadi Dosen di Bina Sarana Informatika Jakarta. Kemudian tahun 2015-2019 menjadi Tenaga Ahli DPD RI dan menjadi Tenaga Ahli Fraksi di DPR RI. Hingga pada tahun 2019, Dia diangkat menjadi Asisten Staf Khusus Presiden RI dengan gugus tugas Pondok Pesantren, kelompok muda dan mahasiswa, dan komunitas strategis Desa.

Di Istana Negara, Ia mulai belajar membangun banyak multijaringan, mata rantai, kebijakan, memahami alur termasuk pola hubungan daerah dengan pusat.

Tokoh muda yang tampil di panggung politik tanah air ini berkeyakinan bersama masyarakat Lombok, utamanya bagi generasi muda akan mampu membangun Lombok secara khususnya dan umumnya di NTB. Karena menurut Ijonk, Lombok merupakan tanah leluhur yang diamanahkan untuk terus diperjuangkan. (fgr)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Latest Articles