LOMBOK TIMUR,Suara Selaparang– Ratusan Tenaga Honorer Kategori Dua (K2) Mendatangi Kantor Badan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Lotim untuk menyerahkan semua berkas untuk penerimaan PPPK dan CPNS, dan meminta untuk bisa diloliskan menjadi PPPK tanpa Tes
Salah seorang Guru Honorer K2 Lalu Wira Jaya mengatakan, dirinya bersama yang lainnya akan turun lagi jika tidak ada respon dari Pemerintah daerah, untuk meberikan kejelasan nasip para Honorer K2 tersebut.
” Ini bukan guru saja, tapi semua istansi, ada penyuluh, kesehatan juga, kami menuntut agar kami bisa dilukuskan menjadi PPPK tanpa tes, sekarang ini kami bawa berkas untuk divalidasi,” terangnya saat di Konfirmasi di Selong, Kamis, (27/05).
Kata dia, sejauh ini belum ada kejelasan dari pemerintah terkait nasib para honorer K2 tersebut. Dirinya juga berharap agar pemerintah membuatkan jalur khusus untuk K2 mengingat usia yang rata-rata sudah50 tahun.
Dirinya juga menyayangkan jumlah formasi CPNS dan PPPK untuk Lotim tahun ini sangat sedikit hanya 509. untuk PPPK sebanyak 402 dan CPNS sendiri sebanyak 107.
“Ith yang kami sayangkan kenapa Formasi untuk Lotim sangat sedikit, sementara Lombok tengah sampai 2.000 lebih, sedangkan kita Lotim penduduk dan sekolahnya paling banyak.
Lebih lanjut dirinya mengatakan, untuk tahun depan dirinya dan yang lainnya sudah tidak bisa lagi ikut seleksi PPPK maupun CPNS karena terbentur dengan usia yang sudah tidak memungkinkan untuk ikut seleksi.
Dirinya berharap pemerintah bisa meprioritaskan K2 tersebut pada tahun ini, sebab tahun ini batas ahir untuk bisa mengikuti seleksi PPPK dan CPNS.
“Kalu tidak bisa lulus tahun ini kami kecewa berat, cobak dituntaskan dulu yang K2 ini, kalau tes sesama K2 tidak masalah tapi ini kan untuk umum, kita juga tes dama anak buah kita, rata-rata kami sudah mengabdi lebih dari 15 tahun,” ucapnya.
Sementara itu Kepala BKPSDM Lotim, Salmun Rahman mengatak, Terkait penerimaan CPNS dan PPPK harus dilakukan dengan tes, tidak ada jalur husus yang disiapkan pemerintah untuk bisa lulus tanpa tes.
“Kami sudah bersurat kepda BKN Mekanismenya harus melalui tes dan memenuhi nilai pasinggrid, Kakanreg juga sudah membantu mereka (red-K2) melalui triout,” ucapnya.
Kata Salmun, honorer K2 tersebut sudah diberikan kesempatan untuk mengikuti seleksi selama 3 kali. sehingga kesempatan untuk ikut seleksi PPPK dan CPNS untuk K2 tingal dua kali.
“Tahun kemarin kan sudah, tahun ini bisa ikut tes dan jika tidak memenuhi pasinggrid bisa ikut lagi tahu depan, ketika sudah tiga kali sudah diberikan kesempatan yes toh juga tidak lulus, saya tidak tahu lah dan tidak mungkin lulus tanpa tes,” tutupnya.